Ketika seorang lelaki sedang berada disebuah
padang sahara yang amat luas, tiba-tiba ia mendengar suara yang muncul
dari awan , "Siramilah kebun si Fulan!". Awan tersebut kemudian berjalan
dan menumpahkan airnya disuatu tanah
yang banyak bebatuannya. Ternyata sudah ada selokan-selokan yang
menampung semua air itu, lalu mengalir pada satu tempat.
Dan
ternyata sudah ada pula seorang laki-laki yang berdiri di kebunnya dan
membelokkan aliran air tersebut dengan sekopnya. Kemudian lelaki pertama
tadi bertanya kepada pemilik kebun tersebut, "Wahai hamba Allah,
siapakah namamu? Ia menjawab "Fulan", nama yang terdengar dari awan tadi
". Si pemilik kebun balik bertanya , "Wahai hamba Allah , kenapa anda
menanyakan nama saya?" Ia menjawab, "Sesungguhnya aku mendengar suara
dari awan yang mencurahkan air ini, katanya "Siramilah kebun si Fulan,"
yaitu nama anda.
Lantas apa yang anda perbuat terhadap kebun ini?
Sipemilik kebun menjawab , "Adapun mengenai apa yang engkau katakan itu,
karena saya selalu melihat kepada hasil panen yang dikeluarkan oleh
kebun ini. Kemudian sepertiganya saya shodakahkan, sepertiganya lagi
saya makan bersama keluarga saya,, dan yang sepertiga lainnya saya
kembalikan ke kebun ( Yakni sebagai modal untuk mengolahnya lagi -ed)
(HR Muslim)
Imam Ibnul Qoyyim mengatakan : "Sesungguhnya
shodaqah bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak
berbagai bencana sekalipun pelakunya orang yang "Fajir" (pendosa),
zholim, atau bahkan orang kafir, karena Allah akan menghilangkan
berbagai macam bencana dengan perantaraan shadaqoh tersebut. Hal ini
sudah menjadi rahasia umum bagi umat manusia, baik yang berpendidikan
maupun orang yang masih awam. Seluruh penduduk muka bumi sepakat tentang
hal ini karena mereka telah mencobanya. ( Al-wa'bilu sh-shoyyib, karya
ibnul Qoyyim (1/49)
Beliau menyebutkan tentang sebab-sebab yang
bisa melapangkan dada, "Diantaranya adalah berbuat baik kepada orang
lain, dan membantu mereka dengan sesuatu yang memungkinkan untuk
diberikan, baik berupa harta , jabatan, fisik dan berbagai macam
kebaikan lainnya.
Karena orang yang dermawan lagi suka berbuat baik
adalah orang yang paling lapang dadanya, paling bagus jiwanya, dan
paling tentram hatinya. Sedangkan orang yang bakhil yang tidak memiliki
kebaikan dalam dirinya adalah orang yang paling sempit dadanya, paling
susah hidupnya, dan paing besar kesedihan maupun gundah gulananya ( Zadu
'l-Ma'ad, karya Ibnul qoyyim (2/24)
Beberapa ayat dan hadis tentang shodaqah :
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya dimalam dan siang hari secara
sembunyi dan terang-terangan , maka mereka mendapat pahala disisi
Robbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak(pula) mereka
bersedih hati (Qs Al-baqarah :274)
"Siapakah yang mau
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan
melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuk nya, dan dia akan
memperoleh pahala yang banyak (Al -Hadid :11)
"Katakanlah ,
sesungguhnya Rabbku melapangkan rezeki bagi siapa saja yang
dikehendakinya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah
akan menggantikannya dan Dialah Pemberi Rezeki yang sebaik-baiknya"
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa nabi bersabda "Tiada
hari yang dilewati oleh semua hamba kecuali pada pagi harinya ada dua
malaikat turun. Kemudian salah satu dari malaikat tersebut berkata, "Ya
Allah, berilah ganti kepada orang yang berinfak." sedang malaikat yang
satunya lagi berucap, "Ya Allah, hilangkanlah harta orang yang tidak mau
bershodaqah (bakhil)" ( HR Bukhari)
Rasullulah SAW bersabda :
"Adakah diantara kalian yang lebih mencintai harta untuk ahli warisnya
daripada hartanya sendiri? "Mereka para sahabat menjawab, "Wahai
Rasulullah , tidak ada seorangpun diantara kami kecuali lebih mencintai
hartanya sendiri."
Beliau bersabda , "Sesungguhnya hartanya yang
sebenarnya adalah yang telah ia persembahkan (infakkan) . Sedangkan
harta untuk ahli warisnya adalah yang tidak ia infakkan. "(HR Bukhari)
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, ia berkata : Saya mendengar
Rasulullah berkata :" Setiap orang pada hari kiamat nanti akan berada
dibawah naungan shodaqahnya, sehingga Allah memisahkan diantara
manusia." atau beliau bersabda, "Sehingga Allah memutuskan diantara
manusia" (diriwayatkan oleh Ahmad dan di shohihkan oleh Al-Albanni dalam
shohihu t-Tharghib wa t -Tarhib)
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh bahwa Rasulullah bersabda :
"Seorang hamba berkata , 'Hartaku, hartaku' Sesungguhnya harta yang ia
punyai itu hanya ada tiga , yaitu apa yang dia makan kemudian habis, apa
yang ia pakai kemudian usang , dan apa yang ia berikan kemudian ia
mendapatkan pahalanya. Sedangkan yang selain itu akan hilang dan ia
tinggalkan untuk orang lain (diwariskan)"
Sondag 24 Maart 2013
=
1.
Baca Al-quran dan maknanya,
2. Sholat malam dirikanlah,
3. Berkumpullah dg orang yg sholeh,
4. Perbanyaklah berpuasa,
5. Dzikir malam perpanjanglah
2. Sholat malam dirikanlah,
3. Berkumpullah dg orang yg sholeh,
4. Perbanyaklah berpuasa,
5. Dzikir malam perpanjanglah
Saterdag 23 Maart 2013
=
♥ بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم ♥
Rekan-rekan se-iman, marilah kita menghentikan sejenak aktifitas kita
sehari-hari yang menyibukkan diri, agar kita dapat sejenak waktu untuk
BERHENTI, BERPIKIR, MERENUNG dan MENCONTOH teladan kita semua RASULULLAH
SAW, melalui serial Artikel singkat ” 7 Sunnah Harian NABI SAW ”, agar
menjadikan hidup kita lebih bermakna, untuk mempersiapkan diri kita
dalam menghadapi sisa-sisa kehidupan kita.
Posting ini saya peroleh dari postingan
di BBM (Black Berry Message) kemudian saya perluas lagi dan menarik untuk saya posting di sini
sebagai pengingat bagi kita semua.
Bila amalan
yang wajib telah dilaksanakan mulailah belajar melaksanakan paling
tidak dengan mengamalkan salah satu dari tujuh amalan sunnah Rasulullah
setiap harinya :
1. Shalat Tahajud
Kita semua mengetahui, bahwa Shalat Tahajud adalah SHALAT TERAMAT PENTING SETELAH SHALAT FARDHU (wajib) lima waktu. Karena dengan shalat Tahajud Allah SWT akan MENGANGKAT DERAJAT kehidupan manusia.
Kita semua mengetahui, bahwa Shalat Tahajud adalah SHALAT TERAMAT PENTING SETELAH SHALAT FARDHU (wajib) lima waktu. Karena dengan shalat Tahajud Allah SWT akan MENGANGKAT DERAJAT kehidupan manusia.
Shalat Tahajud dilakukan diwaktu malam (setelah tidur) karena disaat
malam-sunyi tersebut melakukan shalat akan LEBIH KHUSYUK dan bacaan di
waktu tsb LEBIH BERKESAN.
Al-Isra : 79 ”Dan dari sebagian malam hendaklah engkau bangun
(tahajud), sebagai AMALAN TAMBAHAN untukmu. Semoga Tuhanmu mengangkat
(derajatmu) ke tempat terpuji”.
Abu Huraira R.A meriwayatkan RASULULLAH SAW bersabda :”Tuhan kita
turun SETIAP MALAM ke langit dunia pada SEPERTIGA MALAM terakhir, dan
berfirman – Siapa yang BERDOA kepada-Ku PASTI AKU KABULKAN, siapa yang
MEMOHON kepada-Ku PASTI AKU BERI, dan siapa yang MEMOHON AMPUN
kepada-Ku, PASTI AKU AMPUNI !” (HR. Al-Jama’ah).
Amr bin Al-Ash meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda :
”Sedekat-dekat hamba kepada Allah SWT adalah PADA TENGAH MALAM TERAKHIR. Apabila engkau bisa termasuk golongan orang BERDZIKIR mengingat Allah SWT pada saat itu, maka lakukanlah ” (HR. Al-Hakim).
”Sedekat-dekat hamba kepada Allah SWT adalah PADA TENGAH MALAM TERAKHIR. Apabila engkau bisa termasuk golongan orang BERDZIKIR mengingat Allah SWT pada saat itu, maka lakukanlah ” (HR. Al-Hakim).
Salman Al-Farisi meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda :
”Kerjakanlah shalat malam, sebab itu adalah KEBIASAAN ORANG SHALEH sebelum kamu, JALAN MENDEKATKAN DIRI kepada Tuhan, PENEBUS KEJELEKAN, PENCEGAH DOSA, serta PENGHALAU SAKIT ”.
”Kerjakanlah shalat malam, sebab itu adalah KEBIASAAN ORANG SHALEH sebelum kamu, JALAN MENDEKATKAN DIRI kepada Tuhan, PENEBUS KEJELEKAN, PENCEGAH DOSA, serta PENGHALAU SAKIT ”.
Subhanallah ! Demikian besarnya keutamaan Shalat Tahajud. Marilah kita mulai rutin lakukan !
Pelaksanaan :
- Shalat malam sebaiknya DILAKUKAN DI RUMAH, bukan di Masjid.
- Bacaan shalat malam BOLEH NYARING dan juga BOLEH PELAN.
- Jumlah rakaatnya MINIMAL 2 rakaat, 4, 8, dst, tidak terbatas.
- Diakhiri dengan SHALAT SUNNAH WITIR 3 rakaat, ganjil.
Pelaksanaan :
- Shalat malam sebaiknya DILAKUKAN DI RUMAH, bukan di Masjid.
- Bacaan shalat malam BOLEH NYARING dan juga BOLEH PELAN.
- Jumlah rakaatnya MINIMAL 2 rakaat, 4, 8, dst, tidak terbatas.
- Diakhiri dengan SHALAT SUNNAH WITIR 3 rakaat, ganjil.
2. Membaca & Mempelajari AL-QUR’AN
Rekan Muslim, terjadinya berbagai masalah kompleks dalam kehidupan pribadi, keluarga, organisasi, perusahaan dan bernegara, terjadinya karena semua bersumber kepada AL-QUR’AN TIDAK DIJADIKAN SEBAGAI PETUNJUK dan PEDOMAN HIDUP.
Rekan Muslim, terjadinya berbagai masalah kompleks dalam kehidupan pribadi, keluarga, organisasi, perusahaan dan bernegara, terjadinya karena semua bersumber kepada AL-QUR’AN TIDAK DIJADIKAN SEBAGAI PETUNJUK dan PEDOMAN HIDUP.
Kinilah saatnya kita ”kembali untuk mendalami” kitab yang bersumber dari Allah SWT! (bukan karangan manusia !) tersebut.
Al-Qur’an sebaiknya dipelajari secara SISTEMATIS, diungkap maknanya,
digali kandungannya dan isinya sebagai PEDOMAN HIDUP. Bahkan secara
transendental-psikologis, Al-Qur’an harus didekati secara emosional,
MELIBATKAN PERASAAN dalam upaya menyelami makna terdalam dan hikmah
tertinggi yang dimiliki.
”Dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah SWT yang maha Pemurah kepada
mereka, mereka MENYUNGKUR, BERSUJUD dan MENANGIS” (QS. Maryam : 58)
HR.Tirmidzi :
”Al-Quran adalah kitab Allah SWT yang berisi SEJARAH UMAT sebelum kamu, BERITA UMAT sesudahmu, kitab yang MEMUTUSKAN/menyelesaikan urusan di antara kamu, yang nilainya bersifat PASTI & ABSOLUT. Siapa saja yang durhaka ”meninggalkannya” pasti Allah SWT akan ”memusuhinya”. Siapa yang MENCARI PETUNJUK SELAIN AL-QUR’AN, PASTI AKAN TERSESAT. Al-Qur’an adalah tali Allah yang sangat kuat, PERINGATAN YANG BIJAKSANA dan JALAN YANG SANGAT LURUS”.
”Al-Quran adalah kitab Allah SWT yang berisi SEJARAH UMAT sebelum kamu, BERITA UMAT sesudahmu, kitab yang MEMUTUSKAN/menyelesaikan urusan di antara kamu, yang nilainya bersifat PASTI & ABSOLUT. Siapa saja yang durhaka ”meninggalkannya” pasti Allah SWT akan ”memusuhinya”. Siapa yang MENCARI PETUNJUK SELAIN AL-QUR’AN, PASTI AKAN TERSESAT. Al-Qur’an adalah tali Allah yang sangat kuat, PERINGATAN YANG BIJAKSANA dan JALAN YANG SANGAT LURUS”.
Langkah yang sebaiknya kita lakukan adalah dengan :
- Membacanya
- Mencatatnya
- Menghafalnya
- Memahaminya
- Mengamalkannya
- Membacanya
- Mencatatnya
- Menghafalnya
- Memahaminya
- Mengamalkannya
Perlu diingat, bahwa Al-Qur’an baru terbukti menjadi petunjuk ketika
ada KENYATAAN DALAM PRAKTEK KEHIDUPAN kita. Agar pendalaman Al-Qur’an
yang kita lakukan semakin berimplikasi positif bagi kita dan manusia
secara umum, maka dalam MENGEKSPLOITASI isi, kisah, hikmah Al-Qur’an
seharusnya kita belajar kepada para ulama yang sudah lebih awal dan lebih panjang menadaburi Al-Qur’an termasuk sejumlah tafsir dan karya tulis.
Sedemikian pentingnya sebuah kandungan makna/isi Al-Qur’an, sampai Allah SWT berfirman :
”Kalau sekiranya kami turunkan Al-Qur’an kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya TUNDUK TERPECAH-PECAH disebabkan TAKUT KEPADA ALLAH SWT. Perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka BERPIKIR ! ” (QS. Al-Hasyr : 21)
”Kalau sekiranya kami turunkan Al-Qur’an kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya TUNDUK TERPECAH-PECAH disebabkan TAKUT KEPADA ALLAH SWT. Perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka BERPIKIR ! ” (QS. Al-Hasyr : 21)
3. Shalat Shubuh Berjamaah di Masjid
Rasulullah SAW menyampaikan sebuah hadits di hadapan para sahabatnya, ketika menanyakan salah seorang jamaahnya tidak terlihat dalam shaf shubuh berkali-kali :
”Sungguh, shalat yang PALING BERAT BAGI ORANG MUNAFIK, adalah shalat Isya dan SHALAT SHUBUH. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, mereka pasti mendatangani keduanya, SEKALIPUN DENGAN MERANGKAK ” (HR. Bukhari-Muslim).
Rasulullah SAW menyampaikan sebuah hadits di hadapan para sahabatnya, ketika menanyakan salah seorang jamaahnya tidak terlihat dalam shaf shubuh berkali-kali :
”Sungguh, shalat yang PALING BERAT BAGI ORANG MUNAFIK, adalah shalat Isya dan SHALAT SHUBUH. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, mereka pasti mendatangani keduanya, SEKALIPUN DENGAN MERANGKAK ” (HR. Bukhari-Muslim).
Banyak ulama hadits menilai tentang penjelasan hadits ini, di
antaranya bahwa untuk menilai seseorang apakah sungguh-SUNGGUH BERIMAN
atau malah MUNAFIK, maka dapat dilihat shalat shubuhnya.
Shalat Shubuh merupakan satu di antara shalat wajib 5-waktu yang mempunyai KEKHUSUS-AN dan memiliki KEUTAMAAN yang luar biasa.
1.Merupakan SHALAT PALING UTAMA yang diwajibkan pada kaum Muslimin. (merupakan shalat yang sejak awal disyariatkan tetap 2-rakaat).
2.ADZAN shubuh berbeda dengan adzan shalat wajib lainnya, dengan menambahkan ’Ash-shaltu khairum minan naum’ – ”shalat itu lebih baik dari tidur, sebanyak 2 kali”.
3. Rasulullah SAW memberikan DOA KHUSUS setelah shalat shubuh, yang berbeda dengan shalat lain. Doa ini sebagai tambahan ’wirid’ penutup shalat.
1.Merupakan SHALAT PALING UTAMA yang diwajibkan pada kaum Muslimin. (merupakan shalat yang sejak awal disyariatkan tetap 2-rakaat).
2.ADZAN shubuh berbeda dengan adzan shalat wajib lainnya, dengan menambahkan ’Ash-shaltu khairum minan naum’ – ”shalat itu lebih baik dari tidur, sebanyak 2 kali”.
3. Rasulullah SAW memberikan DOA KHUSUS setelah shalat shubuh, yang berbeda dengan shalat lain. Doa ini sebagai tambahan ’wirid’ penutup shalat.
Diriwayatkan oleh Abu Dzar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
”Siapa mengatakan setelah shalat shubuh, SEBELUM MENINGGALKAN TEMPAT DUDUKNYA dan BERBICARA SEDIKITPUN – La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yuhyi wa yumitu wahuwa ala kulli sya in qadir – sebanyak 10X, maka akan ditulis baginya 10 kebaikan, dihapus 10 kesalahan dan diangkat derajatnya 10 kali lebih tinggi. Satu hari penuh ia terlindungi dari suatu yg tidak disukai, terlindungi dari syetan, tidak ada dosa yang pantas dianggap sebagai dosa, kecuali syirik ” (HR.Tirmidzi).
”Siapa mengatakan setelah shalat shubuh, SEBELUM MENINGGALKAN TEMPAT DUDUKNYA dan BERBICARA SEDIKITPUN – La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yuhyi wa yumitu wahuwa ala kulli sya in qadir – sebanyak 10X, maka akan ditulis baginya 10 kebaikan, dihapus 10 kesalahan dan diangkat derajatnya 10 kali lebih tinggi. Satu hari penuh ia terlindungi dari suatu yg tidak disukai, terlindungi dari syetan, tidak ada dosa yang pantas dianggap sebagai dosa, kecuali syirik ” (HR.Tirmidzi).
Rasulullah SAW pernah menasehati Muslim bin harits : ” Jika kamu
shalat shubuh, maka bacalah sebelum kamu berbicara – Allahumma ajirni
minannar (Ya ALLAH lindungilah aku dari api neraka) – sebanyak 7X, maka
jika kamu mati hari itu, ALLAH akan menjauhkanmu dari api neraka ” (HR.
Abu Dawud dan Nasa’i).
4. Rasulullah SAW selalu MENYURUH MEMENDEKKAN BACAAN shalat, KECUALI
SHALAT SHUBUH !Abu Barzah Al-Islami meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
pada shalat shubuh membaca 60 sampai 100 ayat …..sampai sebentar lagi
matahari terbit (HR. Muslim).
5. Rasulullah SAW mempunyai BACAAN KHUSUS SHALAT SHUBUH di HARI JUMAT ! Abu Huraira meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW membaca pada rakaat pertama SURAH AS-SAJADAH dan rakaat kedua SURAH AL-INSAN. Keistimewaan ini tidak terjadi pada shalat wajib lainnya !
6. Shalat shubuh TIDAK BISA DI-QASAR dan DIJAMAK !
Seperti yang juga kita pahami dari beberapa hadits, pada saat shalat shubuh inilah pergantiang malam dan siang dimulai. Pada saat itu pula MALAIKAT MALAM dan SIANG BERKUMPUL dan BERGANTI TUGAS.
5. Rasulullah SAW mempunyai BACAAN KHUSUS SHALAT SHUBUH di HARI JUMAT ! Abu Huraira meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW membaca pada rakaat pertama SURAH AS-SAJADAH dan rakaat kedua SURAH AL-INSAN. Keistimewaan ini tidak terjadi pada shalat wajib lainnya !
6. Shalat shubuh TIDAK BISA DI-QASAR dan DIJAMAK !
Seperti yang juga kita pahami dari beberapa hadits, pada saat shalat shubuh inilah pergantiang malam dan siang dimulai. Pada saat itu pula MALAIKAT MALAM dan SIANG BERKUMPUL dan BERGANTI TUGAS.
”SHALAT BERJAMAAH LEBIH UTAMA dari shalat sendirian sebanyak 25 kali
lipat. Malaikat penjaga malam dan siang BERKUMPUL PADA SHALAT SHUBUH”
(HR. Bukhari).
ALLAH SWT berfirman : ”Dan dirikanlah SHALAT SHUBUH. Sungguh, shalat shubuh itu DISAKSIKAN OLEH PARA MALAIKAT” (QS. Al-Isra : 78).
ALLAH SWT berfirman : ”Dan dirikanlah SHALAT SHUBUH. Sungguh, shalat shubuh itu DISAKSIKAN OLEH PARA MALAIKAT” (QS. Al-Isra : 78).
Ada lagi hal utama dalam shalat shubuh, adalah – DUA RAKAAT SHALAT
FAJAR (shalat sunah sebelum atau qabliyah shubuh) yang LEBIH BAIK DARI
DUNIA & SEISINYA (HR. Muslim).
Rasulullah SAW mengistimewakan shalat ini dengan menggambarkan bahwa :
”Seandainya dunia dan seisinya ini adalah sebuah kebaikan, maka JAUH
LEBIH BAIK 2 RAKAAT SHALAT FAJAR YANG KITA KERJAKAN” !
Selain itu pula, SHALAT SHUBUH BERJAMAAH DI MASJID bisa menjadi PENERANG PADA HARI KIAMAT KELAK, seperti yg disabdakan Rasulullah SAW : ”Berilah kabar gembira bagi orang-orang YANG BERJALAN DI KEGELAPAN MENUJU MASJID (untuk mengerjakan shalat shubuh) DENGAN CAHAYA YANG TERANG-BENDERANG (pertolongan) PADA HARI KIAMAT ! ” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibn Majah).
Selain itu pula, SHALAT SHUBUH BERJAMAAH DI MASJID bisa menjadi PENERANG PADA HARI KIAMAT KELAK, seperti yg disabdakan Rasulullah SAW : ”Berilah kabar gembira bagi orang-orang YANG BERJALAN DI KEGELAPAN MENUJU MASJID (untuk mengerjakan shalat shubuh) DENGAN CAHAYA YANG TERANG-BENDERANG (pertolongan) PADA HARI KIAMAT ! ” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibn Majah).
Dari semua pengetahuan kita tentang keutamaan SHALAT SHUBUH BERJAMAAH
DI MASJID INI, kesombongan apalagi pada diri kita yang akan menghalangi
untuk menjalankannya ?
4. Melakukan SHALAT DHUHA
”Wahai anak Adam, cukupilah aku dengan melakukan EMPAT RAKAAT SHALAT DHUHA pada pagi hari, maka aku akan MENCUKUPI KEBUTUHANMU pada akhir hayatmu” (HR Ahmad & Abu Ya’la).
”Wahai anak Adam, cukupilah aku dengan melakukan EMPAT RAKAAT SHALAT DHUHA pada pagi hari, maka aku akan MENCUKUPI KEBUTUHANMU pada akhir hayatmu” (HR Ahmad & Abu Ya’la).
Beliau berwasiat kepadaku tentang 3 hal, yang sejak itu aku TIDAK PERNAH MENINGGALKANNYA :
Pertama – Hendaknya aku tidak tidur sebelum mengerjakan SHALAT WITIR
Kedua – Hendaknya aku tidak meninggalkan dua rakaat SHALAT DHUHA (karena shalat DHUHA adalah shalatnya ’awwabin’-orang yg bertobat kepada ALLAH SWT serta meninggalkan maksiat)
Ketiga – Hendaknya aku BERPUASA 3 HARI setiap bulan – (HR. Tirmidzi dan Nasa’i)
Salah satu makna fungsional shalat DHUHA adalah agar pelakunya MENDAPATKAN REZEKI dan DIJAUHKAN DARI KEMISKINAN : ”Shalat DHUHA itu mendatangkan rezeki dan menolak kemiskinan, dan tidak ada yang memelihara shalat kecuali orang-orang bertobat” (HR. Tirmidzi)
Pertama – Hendaknya aku tidak tidur sebelum mengerjakan SHALAT WITIR
Kedua – Hendaknya aku tidak meninggalkan dua rakaat SHALAT DHUHA (karena shalat DHUHA adalah shalatnya ’awwabin’-orang yg bertobat kepada ALLAH SWT serta meninggalkan maksiat)
Ketiga – Hendaknya aku BERPUASA 3 HARI setiap bulan – (HR. Tirmidzi dan Nasa’i)
Salah satu makna fungsional shalat DHUHA adalah agar pelakunya MENDAPATKAN REZEKI dan DIJAUHKAN DARI KEMISKINAN : ”Shalat DHUHA itu mendatangkan rezeki dan menolak kemiskinan, dan tidak ada yang memelihara shalat kecuali orang-orang bertobat” (HR. Tirmidzi)
”Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 2 rakaat – dia TIDAK AKAN
dicatat dalam kelompok orang-orang yang LUPA. Siapa yang mengerjakan
shalat DHUHA 4 rakaat – dia dicatat dalam kelompok orang-orang yang AHLI
IBADAH. Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 6 rakaat – pada hari itu
segala kebutuhannya DICUKUPI oleh ALLAH SWT. Siapa yang mengerjakan
shalat DHUHA 8 rakaat – maka ALLAH SWT mencatatnya termasuk golongan
yang TUNDUK dan menghabiskan waktunya untuk BERIBADAH. Dan, siapa yang
mengerjakan shalat DHUHA 12 rakaat – maka ALLAH SWT membangunkan baginya
sebuah ISTANA INDAH DALAM SURGA.Tidak ada dalam sehari-semalam kecuali
ALLAH SWT pasti MEMBERIKAN ANUGERAH serta SEDEKAH kepada hambaNYA” (HR.
Thabrani dan Abu Daud).
Subhanallah !
Subhanallah !
5. BERSEDEKAH
Maha suci ALLAH SWT, ZAT yang telah membersihkan hati orang-orang beriman dari sifat angkuh dan serakah. ALLAH SWT lah yang menyelipkan ke sanubari orang beriman perasaan iba, simpati sekaligus empati kepada orang-orang yang lemah dan membutuhakan bantuan, melalui bersedekah.
Maha suci ALLAH SWT, ZAT yang telah membersihkan hati orang-orang beriman dari sifat angkuh dan serakah. ALLAH SWT lah yang menyelipkan ke sanubari orang beriman perasaan iba, simpati sekaligus empati kepada orang-orang yang lemah dan membutuhakan bantuan, melalui bersedekah.
Bersedekah tidak harus besar, yang penting dengan KEIKHLASAN.
Kita bersedekah TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN dari orang yang kita bantu. Kita harus yakin ALLAH SWT lah yang akan membalas.
”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yg luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (HARTANYA) DI WAKTU
LAPANG & DI WAKTU SEMPIT, dan orang-orang yg menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat
baik ” (QS. Ali Imran : 133-134)
” Perbandingan (balasan atau pahala) bagi orang-orang yg
MEMBELANJAKAN HARTANYA DI JALAN ALLAH seperti satu biji yg menumbuhkan
tujuh cabang, di setiap cabang menjuntai seratus buah, dan ALLAH akan
menggandakan (pahala) kepada siapa yang Dia kehendaki, dan ALLAH itu
luas (pemberian-Nya) lagi sangat mengetahui ” (QS. Al-Baqarah : 261)
”Siapa yang MEMBANTU MENYELESAIKAN KESUSAHAN SESEORANG di dunia
(lebih-lebih lagi saudara sesama Muslim), ALLAH PASTI MEMBANTU
MENYELESAIKAN KESUSAHANNYA DI DUNIA dan AKHIRAT ” (HR. Bukhari).
Berkah sedekah bisa sirna jika orang yang bersedekah MENGUNGKIT-UNGKIT dan SELALU MENYEBUT-NYEBUT sedekah itu di depan umum.
Berkah sedekah bisa sirna jika orang yang bersedekah MENGUNGKIT-UNGKIT dan SELALU MENYEBUT-NYEBUT sedekah itu di depan umum.
Sedekah dapat MEMADAMKAN MURKA ALLAH SWT
Sedekah dapat MEMELIHARA MANUSIA DARI KEJAHATAN
Siapakah yang DIUTAMAKAN UNTUK DIBERI SEDEKAH ?
1- ANAK YATIM, karena sebelum dewasa anak yatim belum dapat mandiri. Mereka adalah TITIPAN ALLAH SWT kepada hamba lainnya yang mampu.
2- FAKIR MISKIN, yang perlu dibantu agar dapat diberdayakan agar mandiri.
3- JANDA dan LANSIA, karena kehilangan tulang punggung pencari nafkahnya, serta kehilangan masa produktifnya.
4- YANG TERLILIT HUTANG
5- YANG TERKENA MUSIBAH
Sedekah dapat MEMELIHARA MANUSIA DARI KEJAHATAN
Siapakah yang DIUTAMAKAN UNTUK DIBERI SEDEKAH ?
1- ANAK YATIM, karena sebelum dewasa anak yatim belum dapat mandiri. Mereka adalah TITIPAN ALLAH SWT kepada hamba lainnya yang mampu.
2- FAKIR MISKIN, yang perlu dibantu agar dapat diberdayakan agar mandiri.
3- JANDA dan LANSIA, karena kehilangan tulang punggung pencari nafkahnya, serta kehilangan masa produktifnya.
4- YANG TERLILIT HUTANG
5- YANG TERKENA MUSIBAH
6. SELALU DALAM KEADAAN BERWUDHU
Banyak hadits yang sangat menganjurkan untuk TETAP BERWUDHU WALAUPUN TIDAK HENDAK MENDIRIKAN SHALAT.
Berdasarkan sunnah tsb, mulai generasi sahabat hingga orang-orang
shaleh, senantiasa mereka MENJAGA WUDHU DALAM SEGALA AKTIFITAS, baik
dalam perjalanan, membaca Al-Qur’an, menuntut ilmu, dalam bekerja,
ketika hendak tidur, termasuk sebelum & sesudah berhubungan
suami-istri.
BERWUDHU BUKAN HANYA DISAAT MENGHADAP ALLAH SWT dalam shalat, tapi juga ketika akan tidur – BERADA DALAM KESUCIAN.
ALLAH SWT berfirman : ”Sungguh, ALLAH menyukai orang-orang yg bertobat dan mereka yang MENYUCIKAN DIRI” (QS. Al-Baqarah : 222).
Abu Hurairah meriwayatkan RASULULLAH SAW, bersabda :
”Pada hari kiamat, karena bekas wudhunya (yang bercahaya). Siapa ingin memanjangkan ghurram-nya silakan lakukan” (HR. Bukhari).
”Pada hari kiamat, karena bekas wudhunya (yang bercahaya). Siapa ingin memanjangkan ghurram-nya silakan lakukan” (HR. Bukhari).
”Siapa yang BERWUDHU (untuk mendapatkan) KESUCIAN, maka ALLAH akan MENETAPKAN BAGINYA DENGAN SEPULUH KEBAIKAN” (HR. Abu Daud)
”Seseorang senantiasa DIANGGAP SEPERTI DALAM KEADAAN SHALAT, asal dia tidak berhadas (= buang angin)” (HR. Bukhari)
7. SELALU BERDZIKIR
Dzikrullah memiliki daya hidup. Menghidupkan dan menyemangati jiwa yang rapuh, melapangkan jiwa yang sempit serta membangkitkan keyakinan bagi yang mengalami kelelahan dalam menjalani kehidupan.
Dzikrullah memiliki daya hidup. Menghidupkan dan menyemangati jiwa yang rapuh, melapangkan jiwa yang sempit serta membangkitkan keyakinan bagi yang mengalami kelelahan dalam menjalani kehidupan.
DZIKIR yang UTAMA :
* La ilaha illallah wahdahu la syarika lah. Lahul mulku wa lahu hamdu wa huwa ’ala kulli syay’in qadir
* Subhanallah wal hamdu lillah wa ilaha illallah wallahu akbar
* Subhanallah wa bihamdihi
* Subhanallahi wa bihamdihi, subhanallahil azhim
* (surah Al-Fatihah)
Rasulullah SAW bersabda : ”Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir, seperti ORANG YG HIDUP dan ORANG YG MATI” (HR. Bukhari)
”Dan laki-laki yang BANYAK MENYEBUT (MENGINGAT) ALLAH disertai dengan perempuan yang banyak menyebut Allah, maka Allah telah menyediakan untuk mereka AMPUNAN & PAHALA YG BESAR ” (QS. Al-Ahzab : 35)
”Maka apabila kami telah menyelesaikan shalat, INGATLAH DI WAKTU BERDIRI, DUDUK maupun BERBARING ….” (QS. An-Nisa : 103)
”Karena itu, INGATLAH KALIAN PADA-KU, niscaya Aku pun akan ingat pada kalian…” (QS. Al-Baqarah : 152)
”INGATLAH TUHANMU SEBANYAK-BANYAKNYA dan BERTASBIHLAH dengan memuji Tuhanmu di waktu petang dan pagi ” (QS. Ali-Imran : 41)
Pribadi yang BERDZIKIR :
Setiap KALAMNYA adalah DAKWAH
Setiap DIAMNYA adalah DZIKIR
Setiap NAPASNYA adalah TASBIH
Setiap PANDANGAN MATANYA adalah RAHMAT
Setiap SUARA TELINGANYA selalu TERJAGA
Setiap PIKIRANNYA adalah BAIK SANGKA
Setiap GERAK HATINYA adalah DOA
Setiap SENTUHAN TANGANNYA adalah SEDEKAH
Setiap LANGKAH KAKINYA adalah JIHAD
Kekuatannya adalah SILATURAHMI
Kesibukannya adalah ASYIK MEMPERBAIKI DIRI
Kerinduannya adalah TEGAKNYA SYARIAT ALLAH SWT
* La ilaha illallah wahdahu la syarika lah. Lahul mulku wa lahu hamdu wa huwa ’ala kulli syay’in qadir
* Subhanallah wal hamdu lillah wa ilaha illallah wallahu akbar
* Subhanallah wa bihamdihi
* Subhanallahi wa bihamdihi, subhanallahil azhim
* (surah Al-Fatihah)
Rasulullah SAW bersabda : ”Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir, seperti ORANG YG HIDUP dan ORANG YG MATI” (HR. Bukhari)
”Dan laki-laki yang BANYAK MENYEBUT (MENGINGAT) ALLAH disertai dengan perempuan yang banyak menyebut Allah, maka Allah telah menyediakan untuk mereka AMPUNAN & PAHALA YG BESAR ” (QS. Al-Ahzab : 35)
”Maka apabila kami telah menyelesaikan shalat, INGATLAH DI WAKTU BERDIRI, DUDUK maupun BERBARING ….” (QS. An-Nisa : 103)
”Karena itu, INGATLAH KALIAN PADA-KU, niscaya Aku pun akan ingat pada kalian…” (QS. Al-Baqarah : 152)
”INGATLAH TUHANMU SEBANYAK-BANYAKNYA dan BERTASBIHLAH dengan memuji Tuhanmu di waktu petang dan pagi ” (QS. Ali-Imran : 41)
Pribadi yang BERDZIKIR :
Setiap KALAMNYA adalah DAKWAH
Setiap DIAMNYA adalah DZIKIR
Setiap NAPASNYA adalah TASBIH
Setiap PANDANGAN MATANYA adalah RAHMAT
Setiap SUARA TELINGANYA selalu TERJAGA
Setiap PIKIRANNYA adalah BAIK SANGKA
Setiap GERAK HATINYA adalah DOA
Setiap SENTUHAN TANGANNYA adalah SEDEKAH
Setiap LANGKAH KAKINYA adalah JIHAD
Kekuatannya adalah SILATURAHMI
Kesibukannya adalah ASYIK MEMPERBAIKI DIRI
Kerinduannya adalah TEGAKNYA SYARIAT ALLAH SWT
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah.AMIN.
Wallahu a’lam bishawab.
Wallahu a’lam bishawab.
Subhanaka Allahumma Wabihamdika Asyhadu Alla illaha illa Anta Astaghfiruka Wa Atubu ilaik.
=
2. Lakukan Kebaikan
3. Selalu memaafkan
4. Jangan sakiti orang lain
5. Berpikir positif
Vrydag 22 Maart 2013
=
♥ بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم ♥
Alhamdulillah,
Segala puji hanya milik Alloh Robb semesta alam. Sholawat dan salam semoga senantiasa Allah sampaikan kepada Nabi Muhammad, ahlul baytnya, dan seluruh para sahabatnya.
Sahabat Fillah...
Jaman sekarang ini berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong, lemah atau merana.
“Galau...”
"Galau..."
“Galau...”
Merupakan sebuah kata2 yang sedang naik daun, di mana kata2 itu menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.
Pada dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi fitrah bagi setiap insan.
Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami keadaan keadaan galau pada tahun ke-10 masa kenabiannya...
Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.
Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan pikiran mereka.
Jangan Galau…
Innallaha Ma’ana !
Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)
Ayat di atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal bagaimana kita menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.
Allah telah memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang menghampiri jiwa...
Adakalanya, seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah menjdai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk Nya.
Tetapi, Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang menghampiri jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk orang lain.
Sahabat MPJPI Fillah,
Berikut ini adalah kunci dalam mengatasi rasa galau;
~1. SABAR…
Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).
Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.
~2. Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
Ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita...
Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.
Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.
~3. Positive thinking
Positive thinking atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).
~4. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.
Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...
Sebagaimana firman-Nya:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).
Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.
Tentunya, sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan galau, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah bersama kita.
Alhamdulillah,
Segala puji hanya milik Alloh Robb semesta alam. Sholawat dan salam semoga senantiasa Allah sampaikan kepada Nabi Muhammad, ahlul baytnya, dan seluruh para sahabatnya.
Sahabat Fillah...
Jaman sekarang ini berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong, lemah atau merana.
“Galau...”
"Galau..."
“Galau...”
Merupakan sebuah kata2 yang sedang naik daun, di mana kata2 itu menandakan seseorang tengah dilanda rasa kegelisahan, kecemasan, serta kesedihan pada jiwanya. Tak hanya laku di facebook atau twitter saja, bahkan di media televisi pun orang-orang seakan-akan dicekoki dengan kata-kata “galau” tersebut.
Pada dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi fitrah bagi setiap insan.
Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami keadaan keadaan galau pada tahun ke-10 masa kenabiannya...
Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.
Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan pikiran mereka.
Jangan Galau…
Innallaha Ma’ana !
Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)
Ayat di atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal bagaimana kita menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.
Allah telah memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang menghampiri jiwa...
Adakalanya, seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah menjdai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk Nya.
Tetapi, Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang menghampiri jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk orang lain.
Sahabat MPJPI Fillah,
Berikut ini adalah kunci dalam mengatasi rasa galau;
~1. SABAR…
Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.
Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).
Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.
~2. Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
Ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita...
Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.
Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.
~3. Positive thinking
Positive thinking atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).
~4. Dzikrullah (Mengingat Allah)
Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.
Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...
Sebagaimana firman-Nya:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).
Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.
Tentunya, sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan galau, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah bersama kita.
Teken in op:
Plasings (Atom)